Progam P3-TGAI di Kecamatan Tikala Barana Diduga Kuat Dikerjakan Asal Jadi

1 week ago 26

TORAJA UTARA - Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) merupakan program padat karya tunai yang bertujuan untuk memperbaiki, merehabilitasi, atau meningkatkan fungsionalitas jaringan irigasi berbasis peran serta masyarakat petani.

P3TGAI merupakan salah satu program yang mendukung visi Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan swasembada dan ketahanan pangan nasional untuk Indonesia Emas 2045.

‎Saat ini pertanian di Indonesia masih mengalami keterbatasan akses air irigasi yang disebabkan oleh musim kemarau dan kualitas jaringan irigasi eksisting yang kurang efisien, sehingga mengurangi produktivitas pertanian. 

‎Dengan diadakannya program P3TGAI ini pemerintah ingin melibatkan masyarakat petani secara langsung sebagai penerima manfaat untuk berpartisipatif dalam pengelolaan dan pemeliharaan jaringan irigasi.

‎Sedangkan masyarakat petani di Toraja Utara sangat membutuhkan bantuan program P3TGAI tersebut. Namun sangat disayangkan proyek atau program itu dinilai dikerjakan semrautan. 

‎Namun dibalik Program tersebut diduga kuat banyak penyimpangan terjadi di 40 paket atau sejumlah titik yang masuk di Toraja Utara. Contohnya dari kualitas pipa, pemasangan pipa, bak penampungan Air menggunakan batako semestinya memakai material batu gunung dan masih banyak lainya.
‎‎Hal itu rentang terjadinya dugaan mark-up dan kualitas pekerjaan terbilang buruk.

‎Pengiat Anti Korupsi Indonesia (AKI) Ahmad Sulaiman, ST, saat dikonfirmasi wartawan via telfonnya dari jakarta mengatakan adanya proses pekerjaan Program P3TGAI ini memang sangat rentang untuk disalahgunakan. Lantaran kurangnya pengawasan khsusus oleh fasilitator atau pendamping di lapangan. 

‎"Kalau dari data yang kami himpun itu sudah kuat dugaan ada indikasi korupsi di dalamnya. Papan proyek saja tidak ada belum lagi besteknya. Dalam hal ini pemasangan pipa tidak ditenggelamkan alias di tanam. Terus bak penampungan tidak menggunakan batu gunung. Belum lagi pengambilan air irigasi hanya melalui aliran persawahan saja, " beber Ahmad. 

"Bukan dari pinggir sungai lansung, ini kan mengurangi debit air yang masuk di pipa 5 inci. Ini artinya azas manfaatnya tidak ada alias tidak tepat sasaran diduga dikerjakan asal jadi, " kata Ahmad, Senin (22/12/2025). 

‎Ia meminta institusi aparat penegak hukum turun tangan melakukan investigasi dan audit mengingat ini kebutuhan urgent masyarakat petani Jangan sampai ada ketua kelompok tani siluman manfaatkan keadaan untuk mencari cuan di atas penderitaan para masyarakat petani yang membutuhkan bantuan irigasi pertanian. 

‎'Ini sudah tercium aroma korupsi di dalamnya bayangkan jika 40 titik dikalikan anggaran per-satu titiknya Rp 180 Juta sama dengan Rp 7, 2 Milliar. Bisa saja terjadi penyelewengan anggaran kurang lebih ditaksir senilai Miliaran rupiah, " ungkap Ahmad. 

‎Konon diduga program P3TGAI ini dana aspirasi  mantan Legislator DPR-RI berinisial SB atau kah jangan-jangan dana aspirasi jual beli proyek di pusat. Diketahui progam tersebut berjumlah kurang lebih 41 titik yang tersebar di wilayah Kabupaten Toraja Utara. 

‎Dikonfirmasi terkait hal ini salah seorang ketua kelompok tani program P3TGAI menanggapi dan mempertanyakan apakah pengadaan irigasi ini ada masalah pak atau apanya yang dipersoalkan. 
‎Adapun masalah aliran air bukan diambil dari sungai langsung itu karena petunjuk orang yang kasih proyek ini. 

‎"Itu tidak diambil dari sungai aliran airnya karena sistem pipanisasi bukan irigasi. Ini sesuai petunjuk dari salah satu pengurus progam P3GKAI pak, makanya kami ambil aliran air persawahan saja dan bukan dari bibir sungai, " ujar Anto Ketua kelompok tani yang juga pegawai PPPK di Torut. 

Read Entire Article
Pertanian | | | |