Panen Sayur Mayur, Wujud Komitmen Ketahanan Pangan dan Pembinaan Kemandirian Warga Binaan

Lombok Tengah NTB – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Praya kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung program ketahanan pangan nasional dan pembinaan kemandirian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Bertempat di area pembinaan rutan, Kepala Rutan Praya, M. Syaripuddin Hazri, memimpin langsung kegiatan panen sayur mayur yang merupakan bagian dari program kerja rutan, Jumat, (01/08).

Kegiatan panen ini menghasilkan berbagai jenis sayuran segar, termasuk cabai dan kangkung, yang akan dimanfaatkan sebagai tambahan menu makanan bagi WBP. Langkah ini tidak hanya memastikan ketersediaan pangan yang lebih sehat dan bervariasi, tetapi juga menjadi bukti nyata keberhasilan program pembinaan kemandirian yang telah berjalan. 

Program ini diimplementasikan sebagai upaya Rutan Praya dalam mendukung Asta Cita Presiden RI dan Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat, termasuk para WBP.

Syarip juga mengungkapkan panen ini merupakan wujud nyata Rutan Praya mampu berkontribusi dalam ketahanan pangan yang merupakan program nasional. “Harapan kami kegiatan ini tidak hanya mendukung program ketahanan pangan, melainkan juga menjadi bekal bagi Warga Binaan untuk diterapkan dan diaplikasikan oleh mereka ketika bebas dari Lapas, ” harapnya.

Selain panen sayur, kegiatan juga dirangkaikan dengan pemberian pakan ikan lele menggunakan maggot BSF. Inovasi ini menunjukkan upaya rutan untuk mengoptimalkan sumber daya yang ada dan menciptakan ekosistem pertanian terpadu yang berkelanjutan.

Kegiatan panen ini dihadiri oleh jajaran struktural, regu pengamanan, dan seluruh WBP yang terlibat dalam program. Kehadiran langsung Kepala Rutan Praya didampingi jajarannya menunjukkan keseriusan dan dukungan penuh terhadap keberlanjutan program ini.

Secara keseluruhan, kegiatan ini menegaskan keseriusan Rutan Praya dalam menjadikan pembinaan kemandirian sebagai pilar utama dalam proses rehabilitasi WBP, sekaligus berperan aktif dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional. Program ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi lembaga pemasyarakatan lainnya untuk terus berinovasi dalam menciptakan program yang bermanfaat bagi WBP dan masyarakat luas.(Adb)