Herman Djide: Dibutuhkan ke Depan Revolusi Hijau Biru Pangkep, Jalan Baru Menuju Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Nelayan

22 hours ago 4

PANGKEP SULSEL - Pembangunan daerah tidak dapat dipisahkan dari penguatan sektor pangan. Di Kabupaten Pangkajene Kepulauan, pertanian dan perikanan bukan hanya identitas, tetapi fondasi hidup masyarakat. Namun potensi besar tersebut sering terjebak pada pola konvensional: lahan luas tanpa teknologi modern, hasil panen bergantung musim, dan nelayan yang masih mengandalkan alam tanpa sistem produksi yang terukur. Revolusi pertanian dan perikanan modern adalah jawaban untuk untuk ke depan mengubah pola lama menjadi kekuatan baru yang produktif, efisien, dan bertaraf global.

Revolusi ini dimulai dari perubahan paradigma. Pertanian tidak lagi sekadar menanam dan menunggu panen, melainkan proses teknologi terukur mulai dari benih, pemupukan, irigasi, hingga pengolahan hasil. Begitu pula perikanan, yang harus beranjak dari sekadar menebar bibit dan berharap keberuntungan, menuju budidaya yang berbasis sains, data, dan teknologi digital. Smart farming dan smart aquaculture bukan konsep futuristik; ini adalah kebutuhan nyata di tengah tantangan pangan global hari ini.

Pangkep harus bergerak mengembangkan pertanian presisi berbasis sensor tanah, drone pemantau tanaman, hingga aplikasi digital untuk manajemen lahan. Sementara sektor perikanan membutuhkan kolam bioflok, teknologi RAS, pakan mandiri, serta laboratorium kualitas air sederhana di tingkat desa. Ketika teknologi masuk desa, ketahanan pangan bukan hanya cita-cita, tetapi kenyataan yang dapat diraih dengan cepat.

Namun teknologi saja tidak cukup. Dukungan sistemik dari pemerintah daerah sangat diperlukan. Akses sarana produksi, subsidi alat modern, kemudahan permodalan, dan jaminan pemasaran menjadi langkah konkret agar petani dan nelayan tidak bekerja sendirian. Pemerintah juga perlu membangun pusat riset dan pelatihan agrikultur serta perikanan yang terintegrasi, sehingga bibit unggul, pakan efisien, dan teknik budidaya terbaik dapat diperoleh langsung di daerah.

Revolusi pangan juga berarti kemandirian bahan baku. Selama petani dan petambak masih bergantung pada bibit impor, pakan pabrik, dan pupuk kimia semata, ketahanan ekonomi tidak akan tercapai. Di sinilah pentingnya pengembangan pabrik pakan mikro desa, produksi pupuk organik modern, dan benih lokal unggul. Ketika ekosistem produksi dikuasai oleh rakyat, kesejahteraan akan tumbuh dari akar.

Selain produksi, pasca panen menjadi ujung penentu nilai ekonomi. Gudang pendingin, rumah pengolahan ikan, pabrik pengeringan hasil panen, dan fasilitas pengemasan modern harus menjadi bagian dari sistem. Dengan hilirisasi di tingkat daerah, petani dan nelayan tidak lagi menjual murah produk mereka, melainkan menjual kualitas yang siap masuk pasar nasional bahkan ekspor.

Generasi muda harus dilibatkan sebagai motor perubahan. Revolusi pangan menuntut inovasi, kecepatan, dan kreativitas. Anak muda Pangkep perlu diarahkan ke pertanian modern, technopreneurship, peternakan digital, dan akuakultur inovatif melalui pelatihan, inkubator usaha, serta akses teknologi. Jika pertanian dikelola anak muda, sektor ini tidak lagi dipandang kuno, tetapi menjadi bidang usaha yang menjanjikan.

Tidak kalah penting, kolaborasi multipihak menjadi pilar utama. Pemerintah, akademisi, pelaku bisnis, komunitas tani dan nelayan, serta media harus bersinergi membentuk ekosistem inovasi. Pangkep memiliki peluang besar untuk menjadi daerah percontohan transformasi pangan berbasis laut dan darat jika semua sektor berjalan seirama. Sinergi tersebut akan menghadirkan kebijakan kokoh, riset terapan, inovasi produk, hingga pasar yang terbuka luas.

Revolusi pertanian dan perikanan modern bukan sekadar proyek, tetapi arah baru pembangunan Pangkep yang menempatkan petani, nelayan, dan pembudidaya sebagai pahlawan ekonomi. Dengan teknologi tepat guna, kebijakan berpihak, serta semangat inovasi, Pangkep dapat menjadi lumbung pangan modern sekaligus pusat akuakultur berdaya saing tinggi. Kini saatnya kita bergerak bersama: mencetak panen melimpah, laut produktif, desa makmur, dan rakyat sejahtera.

Pangkep 5 Nopember 2025

Herman Djide 

Ketua Dewan Pimpinan Daerah Jurnalis Nasional Indonesia Cabang Kabupaten Pangkajene Kepulauan Provinsi Sulawesi Selatan 

( Herman Djide)

Read Entire Article
Pertanian | | | |