2 weeks ago
14
PAPUA - Di tengah medan berat Papua, sebuah keajaiban terjadi di Pos Satgas Yonif 432/WSJ Mapenduma. Lahan tidur yang dulunya gersang dan tak bernyawa, kini berubah menjadi kebun sayur yang subur, menjadi sumber pangan sekaligus harapan bagi para prajurit. Di balik perubahan ini, ada sentuhan tangan ajaib Pratu Lalu Harus, seorang prajurit berdarah Lombok yang mewarisi keahlian bertani dari keluarganya. Jumat, 28 Februari 2025
Dari Tanah Gersang Menjadi Ladang Kehidupan
Tanah gambut dan liat di Mapenduma dikenal sulit diolah. Namun, dengan kesabaran dan keterampilan, Pratu Lalu Harus mengubah keterbatasan menjadi peluang. Berbekal pengalaman membantu orang tuanya bertani di Lombok, ia menyulap tanah keras menjadi lahan subur yang kini menghasilkan sayuran segar untuk konsumsi para prajurit.
"Tanah ini memang keras, tapi kalau kita tahu caranya, pasti bisa dibuat subur, " ujar Pratu Lalu Harus dengan senyum khasnya. "Saya hanya ingin membantu teman-teman di pos agar kami bisa lebih mandiri dalam hal pangan."
Kemandirian Pangan di Tengah Tantangan
Kini, Pos Satgas Mapenduma tidak lagi sepenuhnya bergantung pada pasokan dari luar. Hasil kebun mereka sendiri telah menjadi sumber ketahanan pangan, memberikan nutrisi dan energi bagi para prajurit dalam menjalankan tugas negara.
Namun, lebih dari sekadar kebutuhan pangan, kebun ini adalah simbol ketangguhan dan harapan. Di tengah keterbatasan, selalu ada cara untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik.
TNI Hadir untuk Perubahan Positif
Pangkoops Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, mengapresiasi inisiatif luar biasa ini.
"Ini bukti nyata bahwa TNI bukan hanya menjaga keamanan, tetapi juga membawa perubahan positif bagi lingkungan sekitarnya. Keahlian Pratu Lalu Harus adalah aset berharga, dan kebun ini adalah contoh nyata bagaimana kerja keras bisa mengubah keadaan, " ujarnya.
Kisah Pratu Lalu Harus dan kebun ajaib di Mapenduma adalah inspirasi bagi kita semua. Bahwa dengan tekad, ilmu, dan kerja keras, setiap tantangan bisa diubah menjadi peluang, dan kehidupan bisa diciptakan di mana pun kita berada.
Autentikasi:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono
