PANGKEP SULSEL - Ketua Dewan Pimpinan Daerah ( DPD ) Jurnalis Nasional Indonesia ( JNI ) Cabang Kabupaten Pangkep Provinsi Sulawesi Selatan Herman Djide seusai menemui Kepala Desa Padang Lampe Kecamatan Marang Senin (10/3/2025) di Padang Lampe dan melakukan konsultasi tentang potensi Irigasi sungai Tombolo yang bisa menghasilkan Rp 420 Milyar per sekali panen, dengan hitung hitungan luas areal persawahan dan perkebunan di 6 desa dan kelurahan ditaksir luas yakni luas 10 000 hektar, hasil produksi gabah 7. 000 ton/ hektar kemudian harga gabah Rp 6.000 perkilo gram.
Herman Djide mengungkapkan bahwa sungai Irigasi Tombolo di Desa Padang Lampe, salah satu sumber daya alam yang sangat penting bagi masyarakat tani di Kecamatan Marang. Keberadaan sungai ini selama ini telah menjadi andalan utama sebagai sumber air untuk mengelola lahan persawahan, meskipun penggunaannya masih belum optimal.
Kondisi saat ini menunjukkan bahwa saluran irigasi yang ada masih terbatas, sehingga hanya sebagian lahan yang dapat terlayani dengan baik. Hal ini mengakibatkan potensi pengairan yang melimpah belum dimanfaatkan secara maksimal oleh para petani.
Dengan membangun sistem irigasi yang menyeluruh, Sungai Tombolo dapat disalurkan ke ribuan hektare lahan persawahan dan perkebunan di wilayah Desa Padang Lampe, Alesipitto, Punrangan, Kelurahan Bonto Bonto, Marang, dan Atta Salo. Upaya ini tentunya akan mengoptimalkan penggunaan sumber daya air yang ada.
Potensi ekonomi yang dapat dihasilkan pun sangat menggiurkan. Jika irigasi dikembangkan dengan baik, lahan seluas kurang lebih 10 ribu areal dapat mendukung produksi padi dan tanaman palawija dengan kapasitas yang jauh lebih tinggi.
Berdasarkan perhitungan, dengan asumsi setiap hektar menghasilkan 7.000 unit produksi per panen dan harga gabah mencapai Rp6.000 per kilogram, satu kali panen pun berpotensi menghasilkan pendapatan sekitar Rp 420 miliar. Angka ini mencerminkan besarnya peluang yang dapat diraih melalui peningkatan sistem irigasi.
Pimpinan Redaksi Media Indonesia Satu perwakilan Kabupaten, yang di juluki seribu portal ini mengatakan bahwa jika sistem irigasi tersebut mampu mendukung dua kali panen dalam setahun, pendapatan yang dihasilkan pun bisa berlipat ganda. Hal ini tentu membawa dampak positif yang signifikan bagi perekonomian petani dan perekonomian lokal secara keseluruhan.
Selain padi, pengembangan irigasi juga membuka peluang bagi diversifikasi tanaman seperti palawija dan komoditas perkebunan lainnya. Dengan demikian, petani tidak hanya bergantung pada satu jenis tanaman saja, melainkan memiliki sumber pendapatan yang lebih beragam.
Peningkatan pendapatan dari sektor pertanian akan berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Keluarga petani dapat menikmati peningkatan taraf hidup melalui peningkatan pendapatan dan akses yang lebih baik terhadap fasilitas pendidikan serta kesehatan.
Untuk merealisasikan potensi besar ini, dibutuhkan perencanaan infrastruktur irigasi yang komprehensif. Pembangunan saluran air, bendungan kecil, dan sistem distribusi yang efisien harus menjadi prioritas untuk memastikan air dapat tersalurkan secara merata ke seluruh areal.
Mantan Ketua Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia ( PKPI) Kabupaten Pangkep mengatakan bahwa Peran pemerintah daerah sangat krusial dalam proses ini. Dukungan dalam bentuk kebijakan, pendanaan, serta pelatihan teknis bagi petani akan menjadi kunci keberhasilan pengembangan sistem irigasi yang terintegrasi di wilayah ini.
Selain aspek ekonomi, keberlanjutan lingkungan juga harus mendapatkan perhatian serius. Pengelolaan air yang bijak dan penerapan teknologi ramah lingkungan perlu diintegrasikan agar sumber daya alam tetap terjaga sekaligus mendukung produktivitas pertanian jangka panjang.
Meski prospeknya sangat menjanjikan, tidak dapat dipungkiri bahwa terdapat berbagai tantangan yang harus dihadapi, seperti potensi banjir, kesalahan pengelolaan, dan perubahan iklim. Tantangan-tantangan tersebut perlu diantisipasi melalui perencanaan yang matang dan partisipasi aktif seluruh pihak terkait.
Secara keseluruhan, pengembangan irigasi Sungai Tombolo merupakan langkah strategis yang dapat mengubah wajah pertanian di Kecamatan Marang. Dengan optimalisasi penggunaan air untuk lahan persawahan dan perkebunan, tidak hanya potensi ekonomi yang dapat digarap, tetapi juga kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh dapat terwujud melalui sinergi antara inovasi, kebijakan pemerintah, dan kearifan lokal.( Bung)