PANGKEP - Ketua Dewan Pimpinan Daerah ( DPD) Jurnalis Nasional Indonesia ( JNI ) Cabang Kabupaten Pangkep Herman Djide saat diajak konsultasi tentang jelang panen raya padi, seusai shalat tarawih Minggu malam (2/3/2025) di warkop puang Bos Pangkajene.
Pimpinan Redaksi Media Indonesia Satu Kabupaten Pangkep, yang di juluki Media seribu portal ini mengatakan bahwa panen raya seharusnya menjadi momen kegembiraan bagi petani kita , namun kenyataannya sering kali justru membawa kekhawatiran.
Salah satu masalah utama yang dihadapi petani setiap musim panen adalah anjloknya harga gabah. Tanpa adanya regulasi dan perlindungan harga yang jelas, petani berisiko merugi karena harga jual sering kali tidak sebanding dengan biaya produksi yang mereka keluarkan.
Fenomena ini berulang setiap tahun. Ketika produksi melimpah, harga gabah cenderung turun karena suplai yang berlebih di pasar. Sementara itu, petani tidak memiliki daya tawar yang kuat karena mereka harus segera menjual hasil panen untuk memenuhi kebutuhan hidup dan membayar utang produksi.
Jika harga gabah tidak stabil, kesejahteraan petani pun terancam, dan hal ini bisa berdampak pada ketahanan pangan nasional dalam jangka panjang.
Oleh karena itu, pemerintah dan pihak terkait perlu mengambil langkah konkret untuk menjaga stabilitas harga gabah. Beberapa solusi yang bisa diterapkan antara lain optimalisasi peran Bulog dalam menyerap gabah petani dengan harga yang layak,
Pengaturan mekanisme pembelian oleh perusahaan penggilingan, serta pemanfaatan teknologi dan sistem distribusi yang lebih efisien. Selain itu, skema subsidi dan bantuan modal juga perlu diperkuat agar petani tidak terlalu terbebani oleh fluktuasi harga.
Jika harga gabah tetap stabil dan menguntungkan, petani akan lebih termotivasi untuk terus berproduksi dengan kualitas yang lebih baik. Pada akhirnya, kesejahteraan petani meningkat, ketahanan pangan nasional lebih terjaga, dan sektor pertanian bisa menjadi lebih berkelanjutan. ( Hik )