PANGKEP SULSEL— Sungai Tombolo yang membentang di wilayah Kecamatan Marang, Kabupaten Pangkep, dinilai menyimpan potensi besar untuk meningkatkan sektor pertanian dan perkebunan Namun sayangnya, potensi sungai tersebut selama ini belum dikelola secara maksimal.
Hal ini mendorong Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Jurnalis Nasional Indonesia (JNI) Kabupaten Pangkep, Herman Djide, bersama Kepala Desa Pandang Pampe, Andi Parenrengi, untuk melakukan konsultasi dan kajian awal mengenai peluang pembangunan irigasi dari aliran Sungai Tombolo.
Menurut Herman Djide, jika irigasi Sungai Tombolo dikembangkan dengan sistem yang baik dan berkelanjutan, ribuan hektar lahan sawah dan kebun di 2 desa dan 3 wilayah kelurahan sekitar bisa mendapatkan manfaat langsung dari aliran air tersebut.
"Saat ini Sungai Tombolo hanya dimanfaatkan sebagian kecil masyarakat, padahal potensi aliran airnya bisa menghidupi ribuan hektar sawah dan kebun. Kalau dikelola maksimal, sektor pertanian bisa berkembang pesat, " ujar Herman Djide saat ditemui usai pertemuan kepala desa Padang Lampe bersama aparat desa, Senin (10/3/2025).
Ia memperkirakan, dengan optimalisasi irigasi Sungai Tombolo, sektor pertanian di empat desa sekitar sungai bisa menghasilkan omzet ratusan miliar rupiah setiap tahun, baik dari hasil padi, hortikultura, maupun perkebunan.
Andi Parenrengi, selaku Kepala Desa Pandang Lampe, juga menegaskan bahwa para petani di wilayahnya sangat membutuhkan solusi jangka panjang untuk ketersediaan air, apalagi saat musim kemarau panjang. "Jika irigasi ini dibangun, maka tidak ada lagi sawah yang terbengkalai karena kekurangan air, " kata Andi.
Lebih lanjut, Andi mengungkapkan bahwa selama ini petani harus mengandalkan tadah hujan, sehingga produktivitas pertanian sering kali menurun saat musim kering melanda. "Petani bisa panen lebih dari sekali setahun jika air tersedia. Ini yang menjadi harapan kami, " tambahnya.
Herman Djide juga menyampaikan, pihaknya bersama pemerintah desa akan mendorong pemerintah kabupaten, provinsi dan Pemerintah Pusat agar proyek pembangunan irigasi Sungai Tombolo dapat menjadi program prioritas. "Kami berharap ini masuk dalam program strategis daerah, karena manfaatnya sangat besar untuk masyarakat, " katanya.
Ia menambahkan, untuk mewujudkan pembangunan tersebut, diperlukan kajian teknis dari Dinas PU dan Dinas Pertanian, termasuk pengukuran debit air Sungai Tombolo serta pemetaan area yang akan dialiri.
Selain manfaat ekonomi, pengelolaan Sungai Tombolo yang terarah juga dapat menjaga lingkungan sekitar, mencegah banjir saat musim hujan dan kekeringan saat musim kemarau. "Ini bukan hanya untuk ekonomi, tapi juga ekosistem lingkungan, " tegas Herman.
Masyarakat dari empat desa yang dilalui Sungai Tombolo, yakni Desa Pandang lampe, kelurahan Marang, Desa Alesipitto dan Kelurahan Bonto - Bonto serta Kelurahan Atta Salo dikabarkan sudah lama menantikan adanya irigasi permanen yang bisa menopang kebutuhan pertanian mereka.
Herman Djide berharap, kerjasama lintas sektor antara pemerintah, swasta, dan masyarakat bisa segera direalisasikan agar potensi besar ini tidak terus-menerus menjadi wacana tanpa tindakan. "Kami di JNI siap mengawal dan mengawasi prosesnya agar transparan dan benar-benar bermanfaat untuk rakyat, " ujarnya.
Dengan adanya langkah nyata ini, baik Herman maupun Andi yakin bahwa Sungai Tombolo bisa menjadi salah satu pusat penggerak ekonomi baru di wilayah Pangkep, khususnya di sektor pertanian dan perkebunan. "Sudah saatnya Pangkep mengoptimalkan seluruh potensi alamnya demi kesejahteraan masyarakat, " tutup Herman Djide ( hik)