PANGKEP SULSEL— Komunitas Pangkep Agro Lestari terus menunjukkan komitmennya dalam pengembangan pertanian berkelanjutan melalui inovasi pupuk cair organik lokal. Pada Selasa (7/10/2025), dilakukan uji coba produk unggulan mereka, BioSubur, di lahan pertanian Desa Biraeng, Kecamatan Minasatene, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep).
Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Jurnalis Nasional Indonesia (JNI) Cabang Kabupaten Pangkep, Herman Djide, yang turut melakukan konsultasi lapangan terkait efektivitas dan potensi pengembangan pupuk organik tersebut. Menurutnya, langkah yang diambil komunitas ini merupakan bentuk nyata kemandirian masyarakat desa dalam menghadapi tantangan pertanian modern.
“Sering kali masyarakat pusing mencari sumber penghidupan, padahal potensi itu ada di sekitar mereka. Tuhan sudah menyiapkan sumber kehidupan di tanah yang kita pijak. Inovasi pupuk cair organik BioSubur ini adalah bukti bahwa potensi lokal bisa menjadi jalan menuju kesejahteraan, ” ujar Herman Djide.
Uji coba pupuk BioSubur ini dilakukan pada beberapa jenis tanaman pangan, termasuk ubi jalar, jagung, dan sayuran daun. Hasil awal menunjukkan adanya peningkatan pertumbuhan tanaman serta ketahanan terhadap serangan hama tanpa penggunaan bahan kimia sintetis. Hal ini menjadi kabar baik bagi para petani yang selama ini bergantung pada pupuk kimia impor.
Menurut perwakilan Komunitas Pangkep Agro Lestari, Syaharuddin Dpd, penggunaan bahan baku lokal seperti limbah organik rumah tangga, kotoran ternak, dan bahan alami dari lingkungan sekitar menjadi keunggulan utama pupuk BioSubur. Selain ramah lingkungan, biaya produksinya juga sangat terjangkau bagi petani kecil.
“Kami ingin membuktikan bahwa kemandirian bisa dimulai dari hal sederhana. Dengan BioSubur, petani bisa menghasilkan pupuk sendiri, mengurangi ketergantungan, dan tetap menjaga kelestarian tanah, ” ungkap salah satu anggota komunitas.
Herman Djide menambahkan bahwa upaya seperti ini sejalan dengan semangat pembangunan desa berbasis potensi lokal yang kini banyak didorong oleh pemerintah. Menurutnya, produk seperti BioSubur layak mendapatkan perhatian dan dukungan untuk dikembangkan secara luas di seluruh wilayah Kabupaten Pangkep.
Ia juga mengajak para warga tani, akademisi, dan pemerintah desa, kelurahan untuk berkolaborasi dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pertanian organik dan pengolahan limbah menjadi sumber ekonomi baru. “Perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil, dan BioSubur adalah salah satu langkah awal menuju kedaulatan pangan di Pangkep, ” tegasnya.
Dengan semangat gotong royong dan inovasi lokal, Komunitas Pangkep Agro Lestari berharap hasil uji coba ini menjadi titik awal bagi lahirnya gerakan pertanian ramah lingkungan yang tidak hanya meningkatkan hasil panen, tetapi juga menjaga keseimbangan alam demi masa depan yang lebih lestari. ( Nona)