BANDA NEIRA - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyerukan kepada jamaah Hidayatullah untuk bahu-membahu menggerakkan semangat petani milenial. Langkah ini diharapkan menjadi fondasi kokoh kebangkitan sektor pertanian nasional, demi mewujudkan ketahanan pangan berkelanjutan di seluruh penjuru Tanah Air.
"Gerakan ini diharapkan menjadi penggerak utama program pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan melalui pemberdayaan petani milenial, " ujar Mentan Amran dalam Munas VI Hidayatullah 2025 di Banda Neira, Maluku Tengah, Selasa (21/10/2025).
Lebih dari sekadar angka, Mentan Amran menekankan bahwa pertanian adalah urat nadi kebangkitan ekonomi bangsa dan jembatan menuju kedaulatan pangan sejati. Ia berbagi kisah pribadi yang menginspirasi, "Saya lahir dari keluarga miskin, tapi saya tidak mau mati dalam keadaan miskin. Saya ingin membuktikan bahwa anak petani pun bisa memimpin dan mengubah republik ini."
Dengan keyakinan penuh, Mentan Amran menyatakan bahwa Indonesia memiliki potensi luar biasa untuk menjadi pemain utama di panggung pangan dunia. Ia menggambarkan sebuah visi kolosal: "Kalau 1.000 kader Hidayatullah bergerak membangunkan lahan tidur, Indonesia akan menjadi super power pangan. Negara kita berdaulat, tidak boleh diganggu gugat. Demi bangsa, demi merah putih, jiwa raga saya berikan."
Tak lupa, beliau menyoroti pentingnya integritas dan kejujuran dalam setiap upaya membangun bangsa. Pesannya kepada umat Islam adalah menjadi garda terdepan dalam memberikan solusi dan membangun kemandirian. "Kita ini orang hebat, harus mampu membangun kemandirian. Di sini saya tidak ingin dibayar, karena ini bagian dari ibadah saya, " tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Mentan Amran juga mengajak jamaah Hidayatullah untuk turut serta dalam program strategis pemerintah yang berfokus pada hilirisasi komoditas perkebunan unggulan seperti tebu, kakao, kelapa, kopi, mete, dan lada/pala. Program ambisius ini menargetkan pengembangan lahan seluas 800 ribu hektare dengan dukungan anggaran tambahan senilai Rp9, 95 triliun dari Kementerian Pertanian.
"Kalau Bapak dipercaya dan kami diberi anggaran, kami akan berikan untuk umat. Ada tanah, bisa ditanam. Tahun depan kita mulai cetak sawah baru. Pemerintah saat ini fokus pada hilirisasi agar hasil pertanian punya nilai tambah besar, " jelas Mentan.
Menyentuh sisi kemanusiaan, Mentan Amran mengingatkan kembali misi bantuan Indonesia ke Palestina. "Kita sudah kirim 10.000 ton beras ke Palestina atas perintah Presiden tanggal 7 Juli 2025. Sekarang kita siapkan lahan di Indonesia untuk menyiapkan pangan bagi Palestina. Pasti bisa, " ujarnya dengan penuh keyakinan.
Beliau juga membagikan filosofi hidupnya yang bertumpu pada tiga tingkatan keyakinan: ilmu yakin (15 persen), ainul yakin (20 persen), dan haqqul yakin (65 persen), sebagai kunci kesuksesan dalam hidup dan perjuangan.
Mentan Amran menutup arahannya dengan seruan perubahan yang menggugah: "Ayo buat perubahan besar di republik ini, mulai dari pertanian. Kalau pertanian bergerak, republik ini akan bergerak. Jangan takut miskin, tapi takutlah jika hidup tidak bermanfaat bagi banyak orang."
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum DPP Hidayatullah Nashirul Haq menegaskan komitmen organisasinya untuk berkolaborasi nyata dalam mewujudkan program Kementerian Pertanian, termasuk program cetak sawah di Kalimantan Timur seluas 30 hektare yang siap diperluas.
Nashirul Haq menargetkan lahirnya 1.000 petani milenial yang cakap mengelola lahan produktif dan mahir memanfaatkan teknologi pertanian. "Insya Allah ini akan menjadi gerakan besar. Kalau pertanian bisa dimodernisasi, para santri dan kader muda pun akan melihat bahwa bertani itu keren dan menjanjikan, " tuturnya.
Ia juga menekankan krusialnya edukasi dan pendampingan bagi generasi muda agar tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dengan etos kerja yang kuat. "Bantuan tanpa edukasi tidak akan mengubah mindset. Pemerintah harus terus membangun kesadaran bahwa sektor pertanian adalah sektor masa depan, " jelasnya.
Nashirul Haq optimis bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Mentan Amran Sulaiman, Indonesia akan mencapai kedaulatan pangan dan keadilan ekonomi. "Kami siap menjadi bagian dari gerakan besar ini. Hidayatullah akan berjuang bersama Kementerian Pertanian untuk menjadikan Indonesia negara yang adil, makmur, dan sejahtera, " pungkasnya. (PERS)