PURWOKERTO – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Purwokerto kembali membuktikan komitmennya dalam mendukung program ketahanan pangan Pemerintah melalui gerakan Asta Cita.
Kali ini, Lapas berhasil memanen hasil bumi berupa kacang panjang dan cabai yang ditanam di lahan produktif dalam lingkungan lapas, Senin (17/11/2025).
kegiatan panen ini merupakan bagian dari program pembinaan kemandirian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Melalui program ini, WBP tidak hanya diberi keterampilan bercocok tanam, tetapi juga diajak untuk berkontribusi langsung dalam menyediakan bahan pangan segar bagi masyarakat.

Hasil Panen yang Menjanjikan
Panen kacang panjang dan cabai kali ini menunjukkan hasil yang cukup melimpah.
Hasil panen ini rencananya akan didistribusikan untuk memenuhi kebutuhan pangan di lingkungan lapas serta disalurkan kepada masyarakat sekitar melalui program sosial Lapas.

Dukungan untuk Asta Cita
Program ketahanan pangan Asta Cita, yang digagas oleh Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, bertujuan untuk memanfaatkan lahan-lahan yang ada di unit pelaksana teknis (UPT) untuk kegiatan pertanian produktif.

Lapas Purwokerto menjadi salah satu pelaksana yang aktif menjalankan program ini. Dengan memanfaatkan lahan kosong di sekitar lapas, WBP diajarkan cara bertani yang baik, mulai dari penyemaian, perawatan, hingga panen.
Kepala Lapas Kelas IIA Purwokerto, Aliandra Harahap, menyampaikan bahwa program ini memiliki dampak ganda.
“Selain mendukung ketahanan pangan, program ini juga menjadi sarana pembinaan bagi WBP. Mereka belajar untuk lebih mandiri, disiplin, dan memiliki bekal keterampilan setelah menyelesaikan masa pidananya, ” ujarnya.
Partisipasi WBP
Para WBP terlihat antusias mengikuti kegiatan ini. Salah satu WBP, Warno mengungkapkan rasa syukur bisa terlibat dalam program ini.
“Saya senang bisa belajar bercocok tanam. Hasilnya juga bisa dimanfaatkan untuk kami sendiri dan masyarakat. Ini pengalaman yang berharga, ” ujarnya.
Ke depan, Lapas Purwokerto berencana mengembangkan program serupa dengan jenis tanaman lainnya, seperti sayuran organik dan tanaman produktif bernilai ekonomi tinggi. Langkah ini diharapkan dapat semakin memperkuat ketahanan pangan serta memberikan dampak positif bagi pembinaan WBP.
Dengan adanya program seperti ini, Lapas Purwokerto tidak hanya fokus pada fungsi pemasyarakatan, tetapi juga turut serta dalam menjawab tantangan ketahanan pangan nasional, sekaligus menyiapkan WBP untuk kembali ke masyarakat dengan keterampilan yang bermanfaat.
(Humas Lapas Purwokerto)

1 day ago
6

















































