Generasi Muda Bangkit! Brigade Pangan Jadi Mesin Baru Ketahanan Pangan Pasaman

3 days ago 9

Pasaman — Kabupaten Pasaman kembali membuat langkah besar dalam upaya memperkuat ketahanan pangan dan membuka peluang kerja bagi generasi muda. Melalui pembentukan petani milenial dalam kelompok Brigade Pangan (BP), daerah ini tengah mendorong transformasi pertanian menuju sistem yang lebih modern, produktif, dan berorientasi bisnis.

Program yang digagas Kementerian Pertanian ini resmi diluncurkan di Pasaman lewat pelantikan lima kelompok Brigade Pangan pada Jumat (14/11/2025). Setiap kelompok beranggotakan 15 anak muda yang terlibat langsung dalam pengelolaan pertanian berbasis teknologi tinggi.

Bupati Pasaman, Welly Suhery, menyebut BP sebagai program strategis yang bukan hanya memperkuat ketahanan pangan, tetapi juga menjadi solusi penciptaan lapangan kerja baru.

“Ini akan membuka lapangan kerja baru, melibatkan anak muda dalam bentuk petani milenial, dan menjadi garda terdepan dalam memperkuat ketahanan pangan daerah, ” ujarnya.

Menurut Bupati Welly, Brigade Pangan dirancang sebagai motor penggerak pertanian modern. Anak muda direkrut dan dilatih untuk mengelola lahan secara terstruktur, memanfaatkan teknologi, serta mengembangkan pertanian berbasis bisnis.

“Program ini bertujuan mengelola lahan pertanian secara modern untuk meningkatkan produktivitas sekaligus mendorong swasembada pangan nasional, ” ungkapnya.

Ia juga berharap keberadaan BP mampu meningkatkan intensitas tanam para petani.

“Jika sebelumnya satu tahun hanya dua kali panen, dengan Brigade Pangan kita targetkan bisa menjadi tiga kali panen, ” tambah Bupati.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pasaman, Prasetyo, menjelaskan bahwa skala pengelolaan yang bakal ditangani BP sangat besar.

“Satu kelompok Brigade Pangan dapat mengelola sekitar 200 hektare lahan, ” jelasnya.

Untuk menunjang operasional tersebut, pemerintah menyiapkan dukungan modal sebesar Rp 2–2, 5 miliar per kelompok, digunakan untuk pembelian alat dan mesin pertanian berteknologi tinggi serta pendampingan teknis.

Prasetyo menegaskan bahwa BP juga menjadi bagian dari pola integrator hulu-hilir, yang artinya seluruh proses mulai dari pengelolaan lahan hingga pemasaran hasil pertanian akan dilakukan secara terstruktur dan terkoordinasi.

“Dengan pola ini, anggota BP diharapkan bisa memiliki pendapatan minimal Rp 10 juta per bulan, ” katanya.

Bupati Welly optimistis kehadiran Brigade Pangan akan meningkatkan daya saing petani Pasaman dalam menghadapi tantangan seperti fluktuasi harga, kelangkaan pangan, hingga ancaman krisis pangan.

“Dengan adanya Brigade Pangan, petani jauh lebih siap menghadapi berbagai tantangan, sehingga kita semua bisa hidup lebih sejahtera dan aman, ” tegasnya.

Program ini juga diharapkan dapat meningkatkan produktivitas, memperluas areal tanam padi, dan mengoptimalkan pemanfaatan lahan di seluruh wilayah Kabupaten Pasaman.

Dengan penyatuan kekuatan generasi muda dan teknologi modern, Pasaman tampaknya tengah menyiapkan lompatan besar menuju masa depan pertanian yang lebih unggul, mandiri, dan berkelanjutan.

Read Entire Article
Pertanian | | | |