Askep Rayon B Kebun Tinjowan Dikonfirmasi Soal Kinerja, Begini Aksinya

6 days ago 7

SIMALUNGUN - Berbagai komentar miring ditujukan kalangan aktivis sosial kontrol, pemerhati perusahaan perkebunan komoditi tanaman kelapa sawit terkait buruknya kinerja dan sikap Asisten Kepala Tanaman Rayon B Kebun Tinjowan berinisial AT.

Menurut, H Damanik sebagai salah seorang aktivis menyampaikan, sesalnya atas sikap AT yang menjabat Asisten Kepala Tanaman Rayon B di Kebun Tinjowan, Kecamatan Ujung Padang, Kabupaten Simalungun, Rabu (12/11/2025), sekira pukul 09.00 WIB.

"Sepatutnya kinerja sosok AT selaku Askep Tanaman Rayon B Kebun Tinjowan dievaluasi dan hal ini dikarenakan buruknya kondisi areal Afdeling 7 serta tanaman kelapa sawit berproduksi tidak terawat, " ujar H Damanik.

Menurutnya, selaku Karyawan Pimpinan PTPN IV Regional 2, memiliki tugas dan tanggung jawab terhadap kondisi tanaman berproduksi di Afdeling 7. Kalangan publik membutuhkan informasi yang valid. Namun, Askep tersebut bersikap arogan dan memblokir sambungan teleponnya.

"Kita hanya berharap agar manajemen perusahaan PTPN IV Regional 2 ini lebih selektif mempromosikan kandidat Pemangku Jabatan Utama agar tidak mempermalukan, karena perusahaan BUMN ini di level internasional, " tegas H Damanik di akhir penyampaiannya.

Sementara, Abdi Sinaga selaku Manajer Kebun Tinjowan hingga rilis berita ini dilansir ke publik, belum dapat dikonfirmasi terkait pemeliharaan kondisi tanaman kelapa sawit di Areal Afdeling 7 Unit Kebun Tinjowan tersebut.

Sedangkan, Askep Tanaman Rayon B Kebun Tinjowan berinisial AT memblokir nomor kontak awak media yang sebelumnya menghubunginya untuk meminta tanggapan terkait kondisi tanaman di wilayah tugasnya.

Sebelumnya diberitakan, terkait pelaksanaan efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah pusat saat ini, tentunya dilaksanakan oleh perusahaan berstatus milik negara, seperti Sub Holding PT Palm Co berikut manajemen PT Perkebunan Nusantara IV Regional 2.

Anehnya ! Menurut, keterangan nara sumber, terkait kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan oleh perusahaan berplat merah ini, ternyata berimbas pada penelantaran puluhan hektar tanaman kelapa sawit berproduksi.

Informasi diperoleh, kondisi tanaman kelapa sawit berproduksi yang terparah di lokasi Blok C7, C8 dan sebagian lokasi Blok D1, Afdeling VII, Unit Kebun Tinjowan, Kecamatan Ujung Padang, Kabupaten Simalungun, Sabtu (08/11/2025), sekira pukul 12.40 WIB.

"Kondisi tanaman yang memprihatinkan di sejumlah Blok, Afdeling VII, Rayon B Kebun Tinjowan. Terpantau kondisi tanaman tidak terawat dan pelepah tidak diprunning, " ungkap nara sumber melalui pesan percakapan selular.

Selain itu, menurut hasil amatan nara sumber di lokasi tersebut, tampak pelepah yang sudah mengering bergelantungan dan pada batang tanaman kelapa sawit ditumbuhi tanaman benalu serta semak belukar menutupi permukaan tanah.

"Tampak jelas, pemeliharaan tanaman di lokasi itu tidak dilakukan dan permukaan tanah ditumbuhi tanaman gulma menunjukkan lokasi itu tidak pernah dibersihkan, " ungkap nara sumber.

Terpisah, seorang aktivis sosial kontrol, setelah melihat dokumentasi berupa foto kondisi tanaman kelapa sawit di Blok C7, C8 dan sebagian Blok D1 menyampaikan, sudah lama terhenti kegiatan pemeliharaan dan perawatan tanaman tersebut.

"Terlihat pelepah (pruning) tidak dilakukan dengan baik, penyemprotan gulma (weeding) terhenti dalam beberapa bulan terakhir dan hal ini menurunkan produktivitas tandan buah segar (TBS), " terang H Damanik sembari mengatakan, lokasi itu beresiko terserang hama.

Terpisah, Askep Tanaman Rayon B Kebun Tinjowan hingga rilis berita ini dilansir ke publik lebih memilih bungkam dan terkesan enggan merespon serta tidak  bersedia menanggapi pesan selular awak media ini.

Bahkan, sangat disesalkan, Andrian Tanjung selaku Askep Tanaman Rayon B Kebun Tinjowan merupakan anak mantan pejabat utama PTPN ini lebih memilih memblokir nomor kontak awak media ini. (amry pasaribu)

Read Entire Article
Pertanian | | | |