Amran Sulaiman: Alokasikan Anggaran Rp.10 Triliun, Target Cetak Sawah 400 Ribu Hektar 2026

8 hours ago 4

JAKARTA - Pemerintah melalui Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengumumkan target monumental untuk program cetak sawah baru seluas 400 ribu hektar pada tahun 2026. Proyek ambisius ini akan didukung oleh alokasi anggaran fantastis senilai Rp10 triliun, sebuah investasi besar demi memperkuat fondasi ketahanan pangan nasional.

Lokasi strategis untuk perluasan lahan pertanian ini akan tersebar di berbagai penjuru nusantara, mencakup wilayah yang juga dipersiapkan untuk program food estate. Beberapa daerah yang menjadi fokus utama antara lain Papua, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Sumatera Selatan.

"Di Papua, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan. Anggarannya kurang lebih Rp10 triliun, " ujar Mentan Amran di Jakarta, Selasa (21/10/2025). Ia menambahkan bahwa program cetak sawah ini merupakan kelanjutan dari target 225 ribu hektar yang telah ditetapkan untuk tahun ini, dengan tujuan utama mewujudkan swasembada pangan yang berkelanjutan.

Langkah ini juga diharapkan dapat menjadi solusi jitu untuk mengatasi lonjakan harga pangan di daerah-daerah yang selama ini terkendala oleh keterbatasan produksi dan tingginya biaya logistik. Pemerintah bertekad mempercepat pembangunan sawah baru di titik-titik krusial tersebut.

Presiden Prabowo Subianto sendiri telah memberikan dorongan kuat untuk mencapai swasembada pangan di seluruh pulau, tidak hanya terbatas pada beras, tetapi juga mencakup minyak goreng, protein, dan komoditas vital lainnya. Tujuannya jelas: menjadikan setiap wilayah mandiri secara pangan dan terbebas dari beban biaya angkut yang memberatkan.

Sebelumnya, pada Senin (29/9), Presiden Prabowo telah menyampaikan komitmennya untuk melebarkan sayap program cetak sawah baru hingga mencapai 480 ribu hektare. Pencapaian program cetak sawah yang telah berhasil merealisasikan 280 ribu hektare saat ini telah memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan produksi beras tertinggi sepanjang sejarah.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) turut memperkuat optimisme ini, memproyeksikan peningkatan produksi beras total sebesar 14, 49 persen pada periode Januari-Juli 2025, diperkirakan mencapai 21, 76 juta ton. Angka rekor tertinggi produksi beras tercatat sebesar 13, 95 juta ton pada Januari-April 2025.

Namun, lonjakan produksi beras yang menggembirakan ini justru memunculkan tantangan baru bagi Bulog, yakni kekurangan kapasitas gudang penyimpanan. Menyadari urgensi ini, pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp5 triliun khusus untuk pembangunan 100 gudang baru bagi Bulog, memastikan hasil panen dapat tersimpan dengan aman dan optimal. (PERS

Read Entire Article
Pertanian | | | |